Senin, 14 Mei 2012

Satu Tahun Hampir Berlalu

Aku udah bersekolah di SMP Labschool Kebayoran kurang lebih, hampir satu tahun.. Dan aku merasa nyaman dengan apa yang aku rasain sekarang ini.... Aku akan kangen banget sama teman-teman sekelasku di 7F!!!!!! Biarpun nantinya di kelas 8 kita akan berpisah dan terpencar pencar, tapi kita harus ingat, dulu itu, kita sama sama keluarga 7F... Dan kita akan selalu jadi keluarga 7F!!!! Banyak juga pengalaman yang aku dapatkan, baik suka, duka dan banyaaak banget. Aku ngerasa sangat bahagia.... Nggak terasa yaa waktu berjalan cepet banget... Terimakasih semuanyaaaa!!!!!!!

Kamis, 10 Mei 2012

Hari ini....

Hari ini, aku sama capeeek banget.. Soalnya tadi di sekolah aku belajar Matematika, PKN , Bahasa Indonesia sama Olahragaaa!!!! Nah habis olahraga, langsung capek... Hehehehe... Rasanya geraaah banget.. Tapi hari ini, juga seru banget! Soalnya kita main petak umpet!! Dan aku jaga 2 kali.. Hahahahah... Kurang ahli sembunyi

Rabu, 09 Mei 2012

Ujian Nasional Kelas 6

3 hari ini nih, mulai dari senin sampai rabu, adik adik maupun kakak kelas 6, sedang menjalankan Ujian Nasional... Semoga mereka bisa lulus dengan hasil yang maksimal dan memuaskan dan bisa masuk ke SMP sesuai dengan yang di harapkan.... Amiiiiiin

Bulan Mei.... Sibuk

Bulan Mei ini, kayaknya aku sibuk banget deh... Soalnya kita semua kan sudah mendekati ujian kenaikan kelas, jadi kita pasti harus belajar nih... Supaya nanti nilainya bagus!!! Oh iya... Kan aku sibuk nih, soalnya ada banyak mata pelajaran yang harus di ulang dan di pelajari lagi, dan lagi banyak ulangan nih... Tapi nanti sehabis semuanya selesai libur deh!! Asiiiik......

Tikus Desa dan Tikus Kota

 Ada dongeng menarik nih..... dibaca yaaaa

Seekor tikus kota suatu saat mengunjungi kerabatnya yang tinggal di desa. Untuk makan siang, tikus desa menyajikan tangkai gandum, akar-akaran, dan biji-bijian, dengan sedikit air dingin untuk diminum. Tikus kota makan sangat hemat, menggigit ini sedikit dan itu sedikit, dari sikapnya terlihat jelas bahwa ia makan hanya untuk bersikap sopan.

Setelah makan tikus kota berbicara tentang hidupnya di kota sedangkan tikus desa mendengarkan. Mereka kemudian berisitrahat di sebuah sarang di pagar tanaman dan tidur dengan tenang dan nyaman sampai pagi. Dalam tidurnya tikus desa bermimpi dengan semua kemewahan dan kesenangan kehidupan kota yang diceritakan oleh tikus kota. Jadi keesokan harinya ketika tikus kota meminta tikus desa untuk mencoba hidup di kota, ia dengan senang hati mengiyakan.
Ketika mereka sampai di rumah di mana tikus kota tinggal, mereka menemukan di meja ruang makan, terhampar sisa-sisa dari pesta yang sangat mewah. Ada daging manis dan enak, kue kering, keju lezat, memang, makanan yang paling menggiurkan yang bisa dibayangkan seekor tikus. Tapi ketika tikus desa hendak menggigit sedikit remah kue, ia mendengar Kucing mengeong dengan keras dan mencakar di pintu. Dalam ketakutan yang sangat besar, kedua tikus bergegas lari ke tempat persembunyian, dimana mereka berbaring diam untuk waktu yang lama, dengan jantung berdebar kencang, hampir tidak berani bernapas. Ketika akhirnya mereka berani kembali ke meja, tiba-tiba pintu terbuka dan muncul pelayan untuk membersihkan meja, diikuti oleh Anjing penjaga rumah.
Tikus Kota dan Tikus DesaSejurus kemudian, tikus desa mengambil tas dan payungnya, keluar dari sarang tikus kota dan berkata, “Kamu mungkin bisa makan enak dan lezat disini sementara saya tidak, tapi saya lebih suka makanan sederhana dan hidup aman tanpa ketakutan di desa.”
Moral dari kisah ini: Kemiskinan dengan keamanan yang lebih baik daripada kaya di tengah-tengah ketakutan dan ketidakpastian.

Minggu, 06 Mei 2012

Lumba Lumba Berwarna Pink

Biasanya,  hewan-hewan berwarna pink itu memang hanya ada di dalam khayalan atau di film kartun. Eh, tapi jangan salah. Si lumba-lumba merah jambu yang satu ini nyata adanya.

Lumba-lumba yang bernama Boto ini nggak dicat. Warnanya berasal dari sel-sel kulitnya yang terpengaruh dengan suhu lingkungan tempat tinggalnya.  Selain itu, warna kulit mamalia air ini juga terpengaruh dengan usia mereka. Katanya sih, semakin tua, kulitnya semakin memerah. Jadi, jangan heran kalau melihat anak Boto yang kulitnya masih abu-abu kehitaman.

Tidak seperti spesies lumba-lumba lain yang memilih tinggal di laut, rumah Boto ada di sepanjang Sungai Amazon, Amerika Selatan. Menurut beberapa ilmuwan Amerika, leluhur  Boutu (nama lain Boto) masuk ke Sungai Amazon  melalui Samudera Pasifik 15 juta tahun lalu. Mereka tidak hidup berkoloni karena tidak ada predator yang mengancamnya, kecuali manusia. Lumba-lumba ini juga dikenal memiliki kecerdasan tinggi dibanding spesiesnya yang lain. Bahkan, hewan ramah ini memiliki kapasitas otak 40 % lebih besar dari manusia. Makanya, jangan coba-coba menipu Boto.  Bisa-bisa kita yang dikerjai.

Menurut legenda Amazon, Boto dapat berubah menjadi cowok ganteng di saat malam dan suka merayu gadis-gadis di desa sekitar sungai. Setelah matahari terbit, Boto kembali menjadi lumba-lumba. Kalau kita membunuh lumba-lumba pink ini, pasti akan mengalami kesialan. Legenda lain menyebutkan Boto sebagai penjaga hewan langka,  Manatee atau “sapi laut” (sejenis duyung).

Rabu, 02 Mei 2012

Raksasa Yang Egois

Kawaaan.. Ada dongeng nih.... Dibaca yaaa


Raksasa Yang Egois
Dahulu kala, ada sebuah taman yang sangat luas dan cantik, milik seorang raksasa. Taman itu sangat indah dengan rumput yang hijau dan lembut, bunga-bunga yang cantik, dan puluhan pohon yang berbuah lebat.Setiap siang, anak-anak masuk ke dalam taman itu untuk bermain dan mendengarkan burung-burung berkicau merdu dari pohon-pohon.  
Raksasa sedang pergi selama 5 tahun mengunjungi keluarganya di negeri lain. Sekarang, dia kembali ke rumahnya, sebuah rumah yang sangat besar dengan taman di depannya.  Saat tiba di taman, ia melihat anak-anak sedang bermain disana. Raksasa lalu memarahi mereka, “Apa yang kalian lakukan disini? Pergi! Ini taman milikku!” Anak-anak yang ketakutan berlari meninggalkan taman itu.  
Karena tidak ingin ada orang lain yang ikut menikmati keindahan tamannya lagi, raksasa lalu membangun tembok yang tinggi mengelilingi taman itu, dan memadang tulisan “Yang masuk tanpa ijin akan dihukum!” Anak-anak kehilangan taman itu. Sesekali mereka memanjat dan melongok melewati tembok yang tinggi, memandangi taman itu dan dengan sedihnya membicarakan permainan-permainan yang dulu mereka lakukan disana. 
Hari demi hari berlalu. Bunga-bunga di taman itu tidak lagi bermekaran. Burung-burung tidak lagi berkicau dan pohon-pohon berhenti berbuah. Rumput dan daun-daun yang dulunya subur dan hijau kini menjadi kering dan berwarna coklat.  Raksasa tidak mengerti mengapa taman miliknya menjadi tidak indah lagi. 
Pada suatu pagi, raksasa mendengar suara musik yang mengalun. Ternyata itu adalah suara kicauan burung di luar jendelanya. Sudah lama sekali sejak terakhir kali ia mendengar kicauan burung yang indah seperti itu.  
Raksasa mendekat ke jendela dan mendengarkan kicauan burung itu dengan sedih. “Apa yang terjadi dengan tamanku? Aku berharap tamanku bisa menjadi indah seperti dulu, dengan burung-burung yang berkicau merdu seperti kamu.” kata raksasa kepada burung itu.  Burung itu terbang mendekati raksasa dan berkata “Tamanmu tidak akan sama lagi tanpa kehadiran anak-anak itu. Tamanmu merindukan gelak tawa dan suara anak-anak yang riang. Pohon, bunga-bunga, rumput, dan kami para burung menginginkan kehadiran anak-anak yang menjadikan tempat ini kembali penuh keceriaan.” 
Raksasa menyadari kesalahannya. Selama ini ia terlalu egois, dan akibatnya ia hidup sendirian dan merasa kesepian.  
Raksasa pun mengambil palu besar dan menghancurkan tembok yang mengelilingi tamannya. Dibuangnya tulisan peringatan yang dipasangnya dulu, dan dipanggilnya anak-anak untuk bermain di taman.  Awalnya anak-anak merasa takut. Akan tetapi ketika mereka melihat wajah raksasa yang sekarang menjadi ramah, mereka mengikutinya ke taman untuk bermain disana. Lagipula, anak-anak itu juga rindu bermain di taman itu. 
Taman milik raksasa itu pun kembali penuh dengan anak-anak yang bermain gembira. Bunga-bunga pun kembali bermekaran diantara rerumputan yang hijau. Daun-daun dan buah-buahan memenuhi pohon-pohon, beserta burung-burung yang berkicau dengan merdu.  
Raksasa berkata kepada anak-anak, “Sekarang, tamanku adalah taman milik kalian juga.” Sekarang raksasa tidak hanya memiliki sebuah taman yang indah, tetapi ia juga memiliki banyak teman-teman kecil yang ceria.